Rabu, 03 September 2008

photo pelatihan biogas 1


pelatihan biogas di gembong bersama relawan p2kp


TIM Fasilitator Margoyoso Adakan Pelatihan Biogas


(Prosesi Pelatihan Pembuatan Biogas oleh Relawan PNPM – P2KP Se-Kecamatan Margoyoso di BPP Kecamatan gembong Kabupaten Pati.



Sabtu, 30 Agustus 2008
Pati Media Warga Margoyoso

Pagi yang cerah di Aula BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Kecamatan Margoyoso berlangsung acara Pelatihan Pembuatan Biogas (Gas yang berasal dari kotoran hewan). Peltihan ini dibuka oleh Ketua BPP Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Pelatihan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diikuti oleh Fasilitator PNPM P2KP Kabupaten Pati, Relawan Se-Kecamatan Margoyoso dengan jumlah peserta 59 Orang. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Fasilitator Margoyoso Nirwan Yuwono, SP Setyo Awan dan segenap tim faskel Kecamatan Margoyoso Bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Gembong Kabupaten Pati

Telah lama sebenarnya kotoran ternak sudah diketahui manfaatnya, jauh sebelum tehnologi berkembang seperti pembuatan pupuk kimiawi di temukan. Dengan kemajuan tehnologi dan tuntutan kebutuhan manusia, dia tidak menyadari bahwa dampak kemajuan tehnologi ternyata juga mempunyai dampak yang tidak kalah besarnya terhadap kehidupan manusia saat ini.
Dengan adanya dampak kemajuan tehnologi ini masyarakat baru sadar, bahwa sebenarnya dilingkungan kita ini masih banyak menyediakan bahan sumberdaya alam yang masih dapat dimanfaatkan bagi kehidupan sehari – hari. Sehingga saat ini Pemerintah telah kembali menggiatkan program untuk kembali ke alam ( Back to Nature ).
Pemanfaatan limbah ternak besar seperti Kotoran Sapi, Kerbau, Kuda misalnya. Ini dapat digunakan sebagai bahan baku energi alternatif untuk pembuatan BIOGAS. Sehingga dengan pemanfaatan sumber energi BIOGAS ini dapat mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bagi masyarakat , sekaligus dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Dengan Tehnologi yang paling sederhana masyarakat dapat membuat sendiri BIOGAS dilingkungannya, sehingga nantinya dapat mengurangi beban biaya kehidupan bagi mereka yang saat ini masih di bawah garis kemiskinan.
Melalui Proses pembelajaran masyarakat untuk menanggulangi masalah kemiskinan dapat dilakukan melalui praktek langsung di lapangan oleh masyarakat sendiri. Hal ini lebih dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
Harapannya adalah melalui praktek langsung dengan tersebut, masyarakat secara bertahap belajar menumbuhkembangkan keberdayaan dalam tiga aspek, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi

PEMAHAMAN TENTANG BIOGAS.

BIOGAS yang sering disebut Gas Bio merupakan gas yang timbul atau dihasilkan dari bahan – bahan organik seperti kotoran hewan, manusia atau sampah yang direndam dengan air dan disimpan secara tertutup atau anaerob ( tanpa oksigen dari udara )
Jika kotoran ternak yang telah dicampur dengan air atau isian ( slurry ) yang dimasukkan kedalam alat pembuat Biogas, maka akan terjadi proses pembusukan yang terdiri dari dua tahap, yaitu proses aerobik dan anaerobik. Dimana pada proses aerobik diperlukan oksigen dan akan menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ). Proses ini akan berakhir setelah oksigen didalam alat ini habis. Yang selanjutnya memasuki proses ypembusukan yang kedua yaitu proses anaerobik yang akan menghasilkan Biogas.
Dengan demikian untuk menjamin terjadinya biogas alat ini harus tertutup rapat, tidak berhubungan dengan udara dari luar sehingga tercipta kondisi hampa udara. Biogas yang terbentuk dapat dijadikan bahan bakar karena mengandung gas metan ( CH4 ) dalam prosentase cukup tinggi

Walaupun proses kimia terbentuknya biogas ini cukup rumit, tetapi cara menghasilkan tidak sesulit proses pembentukannya. Dengan tehnologi yang sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat Desa, Gas ini dapat di hasilkan dengan baik. Sehingga dengan demikian tehnologi yang sederhana ini jika dikembangkan di pedesaan karena selain tehnologinya mudah, bahan bakunya pun cukup tersedia. Tehnologi ini cocok dikembangkan di daerah pedesaan yang banyak peternak karena berpotensi sebagai penghasil kotoran ternak.


TUJUAN PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN TERNAK.
Limbah kotoran ternak yang ada di lingkungan kita dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Sehingga dalam hal ini limbah organik dapat dimanfaatkan bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat miskin setempat. Dengan demikian tujuan dari pemanfaatan limbah ini adalah :
1. Menumbuhkembangkan pembelajaran bagi masyarakat khususnya masyarkat miskin melalui kegiatan-kegiatan di bidang sarana dan parasarana dasar dalam rangka pemanfaatan limbah di lingkungannya.
2. Menumbuhkembangkan pembelajaran bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui kegiatan-kegiatan pemanfaatan BIOGAS
3. Menumbuhkembangkan pembelajaran bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin dalam menjaga kebersihan lingkungannya.
4. Tumbuhnya rasa kepemilikan yang besar terhadap program melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya serta membangkitkan potensi Sumberdaya alam yang selama ini tidak mereka sadari begitu besar manfaatnya bagi kehidupan manusia

I. TUJUAN COACHING TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN TERNAK.

1. Relawan memahami bahwa limbah kotoran ternak yang ada disekitarnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana prasarana kegiatan dalam rangka pemanfaatan limbah dilingkunganya.
2. Relawan memahami bahwa BIOGAS yang dihasilkan dari limbah kotoran ternak ternyata dapat dipergunakan sebagai pengganti sumber energi.
3. Relawan memahami bahwa Pemanfaatan limbah ini juga dapat membantu kebersihan di lingkungannya.
4. Relawan memahami bahwa Pemanfaatan limbah kotoran ternak merupakan salah satu dari pemanfaatan sumberdaya alam.


Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Fasilitator Margoyoso Nirwan Yuwono, SP Setyo Awan dan segenap tim faskel Kecamatan Margoyoso. (Fathul Mubin)